Minggu, 31 Maret 2013

Tafsir Ar Ruum Ayat 46-60

Ayat 46-53: Bukti kekuasaan Allah dan keesaan-Nya pada alam semesta, memperhatikan alam dapat menambah keyakinan kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala, dan bahwa hidayah berasal dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

  وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ يُرْسِلَ الرِّيَاحَ مُبَشِّرَاتٍ وَلِيُذِيقَكُمْ مِنْ رَحْمَتِهِ وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (٤٦)وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ رُسُلا إِلَى قَوْمِهِمْ فَجَاءُوهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ فَانْتَقَمْنَا مِنَ الَّذِينَ أَجْرَمُوا وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ (٤٧) اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلالِهِ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ (٤٨) وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلِ أَنْ يُنَزَّلَ عَلَيْهِمْ مِنْ قَبْلِهِ لَمُبْلِسِينَ (٤٩)فَانْظُرْ إِلَى آثَارِ رَحْمَةِ اللَّهِ كَيْفَ يُحْيِي الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا إِنَّ ذَلِكَ لَمُحْيِي الْمَوْتَى وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (٥٠) وَلَئِنْ أَرْسَلْنَا رِيحًا فَرَأَوْهُ مُصْفَرًّا لَظَلُّوا مِنْ بَعْدِهِ يَكْفُرُونَ (٥١) فَإِنَّكَ لا تُسْمِعُ الْمَوْتَى وَلا تُسْمِعُ الصُّمَّ الدُّعَاءَ إِذَا وَلَّوْا مُدْبِرِينَ (٥٢) وَمَا أَنْتَ بِهَادِ الْعُمْيِ عَنْ ضَلالَتِهِمْ إِنْ تُسْمِعُ إِلا مَنْ يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا فَهُمْ مُسْلِمُونَ (٥٣)

Terjemah Surat Ar Ruum Ayat 46-53

46. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya[1] adalah bahwa Dia mengirimkan angin[2] sebagai pembawa berita gembira[3] dan agar kamu merasakan sebagian dari rahmat-Nya[4] dan agar kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya[5] dan (juga) agar kamu dapat mencari sebagian dari karunia-Nya[6], dan agar kamu bersyukur[7].

47. Dan sungguh, Kami telah mengutus sebelum engkau (Muhammad) beberapa orang rasul kepada kaumnya[8], mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cukup)[9], lalu Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa[10]. Dan merupakan hak Kami menolong orang-orang yang beriman[11].

48. [12]Allahlah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau melihat hujan keluar dari celah-celahnya[13], maka apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki tiba-tiba mereka bergembira[14].

49. Padahal sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa.

50. Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi setelah mati (kering). Sungguh, itu berarti Dia pasti (berkuasa) menghidupkan yang telah mati. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu[15]

Tafsir Ar Ruum Ayat 33-45

Ayat 33-36: Sifat-sifat manusia yang tercela.

وَإِذَا مَسَّ النَّاسَ ضُرٌّ دَعَوْا رَبَّهُمْ مُنِيبِينَ إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا أَذَاقَهُمْ مِنْهُ رَحْمَةً إِذَا فَرِيقٌ مِنْهُمْ بِرَبِّهِمْ يُشْرِكُونَ (٣٣) لِيَكْفُرُوا بِمَا آتَيْنَاهُمْ فَتَمَتَّعُوا فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ (٣٤) أَمْ أَنْزَلْنَا عَلَيْهِمْ سُلْطَانًا فَهُوَ يَتَكَلَّمُ بِمَا كَانُوا بِهِ يُشْرِكُونَ (٣٥) وَإِذَا أَذَقْنَا النَّاسَ رَحْمَةً فَرِحُوا بِهَا وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ إِذَا هُمْ يَقْنَطُونَ (٣٦)

Terjemah Surat Ar Ruum Ayat 33-36

33. [1]Dan apabila manusia ditimpa oleh suatu bahaya[2], mereka menyeru Tuhannya dengan kembali (bertobat) kepada-Nya[3], kemudian apabila Dia memberikan sedikit rahmat-Nya[4] kepada mereka, tiba-tiba sebagian mereka mempersekutukan Tuhannya[5],

34. Biarkan mereka mengingkari rahmat yang telah Kami berikan. Dan bersenang-senanglah kamu, maka kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu).

35. Atau pernahkah Kami menurunkan kepada mereka keterangan, yang menjelaskan (membenarkan) apa yang selalu mereka persekutukan dengan Tuhan[6]?

36. [7]Dan apabila Kami berikan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka bergembira dengan rahmat itu. Tetapi apabila mereka ditimpa suatu musibah (bahaya) karena kesalahan mereka sendiri, seketika itu mereka berputus asa (dari rahmat-Nya)[8].

Ayat 37-41: Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengatur pemberian rezeki dan penggunaannya, keutamaan infak dan sedekah untuk mencari keridhaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala, penjelasan bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala Dialah Yang sendiri menciptakan alam semesta, dan penjelasan bahwa maksiat merupakan sebab kerusakan di bumi.

Tafsir Ar Ruum Ayat 17-32

Ayat 17-26: Perintah menyucikan Allah Subhaanahu wa Ta'aala, bukti-bukti terhadap keberadaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala, kekuasaan-Nya dan indahnya perbuatan-Nya di alam semesta.

فَسُبْحَانَ اللَّهِ حِينَ تُمْسُونَ وَحِينَ تُصْبِحُونَ (١٧) وَلَهُ الْحَمْدُ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَعَشِيًّا وَحِينَ تُظْهِرُونَ (١٨) يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَيُحْيِي الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَكَذَلِكَ تُخْرَجُونَ (١٩) وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ إِذَا أَنْتُمْ بَشَرٌ تَنْتَشِرُونَ (٢٠) وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (٢١) وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ (٢٢)وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ (٢٣) وَمِنْ آيَاتِهِ يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنَزِّلُ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَيُحْيِي بِهِ الأرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (٢٤) وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ تَقُومَ السَّمَاءُ وَالأرْضُ بِأَمْرِهِ ثُمَّ إِذَا دَعَاكُمْ دَعْوَةً مِنَ الأرْضِ إِذَا أَنْتُمْ تَخْرُجُونَ (٢٥) وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ كُلٌّ لَهُ قَانِتُونَ (٢٦)

 
Terjemah Surat Ar Ruum Ayat 17-26
17. [1]Maka bertasbihlah kepada Allah[2] pada petang hari dan pada pagi hari (waktu subuh),
 
18. Dan segala puji bagi-Nya baik di langit, di bumi[3], pada malam hari dan pada waktu waktu Zuhur (tengah hari).
 
19. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati[4] dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup[5] dan menghidupkan bumi setelah mati (kering)[6]. Dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur)[7].
 
20. [8]Dan di antara tanda-tanda (kekuasaan)-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah[9], kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak[10].
 
21. Dan di antara tanda-tanda (kekuasaan)-Nya[11] ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri[12], agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang[13]. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir[14].
 
22. Dan di antara tanda-tanda (kekuasaan)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu[15]. Sungguh, pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang mengetahui[16].
 
23. Dan di antara tanda-tanda (kekuasaan)-Nya[17] ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan[18].
 
24. Dan di antara tanda-tanda (kekuasaan)-Nya[19], Dia memperlihatkan kilat kepadamu untuk (menimbulkan) ketakutan[20] dan harapan[21], dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan air itu dihidupkannya bumi setelah mati (kering). Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mengerti[22].

Tafsir Ar Ruum Ayat 1-16

Surah Ar Ruum (Bangsa Romawi)

Surah ke-30. 60 ayat. Makkiyyah

  بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Ayat 1-7: Kebenaran berita Al Qur’an tentang peristiwa yang akan terjadi, berita kemenangan Bangsa Romawi terhadap Bangsa Persia yang musyrik.

الم (١) غُلِبَتِ الرُّومُ (٢) فِي أَدْنَى الأرْضِ وَهُمْ مِنْ بَعْدِ غَلَبِهِمْ سَيَغْلِبُونَ (٣) فِي بِضْعِ سِنِينَ لِلَّهِ الأمْرُ مِنْ قَبْلُ وَمِنْ بَعْدُ وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ (٤) بِنَصْرِ اللَّهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ   (٥) وَعْدَ اللَّهِ لا يُخْلِفُ اللَّهُ وَعْدَهُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ (٦) يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ (٧

1. Alif laam Miim.

2. Bangsa Romawi[1] telah dikalahkan[2],

3. di negeri yang terdekat[3] dan mereka setelah kekalahannya itu akan menang[4],

4. dalam beberapa tahun lagi[5]. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan setelah (mereka menang)[6]. Dan pada hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman[7],

5. karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki. Dia Mahaperkasa[8] lagi Maha Penyayang[9].

6. (Itulah) janji Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya[10], tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui[11].

7. Mereka mengetahui yang lahir (tampak) dari kehidupan dunia[12]; sedangkan terhadap (kehidupan) akhirat mereka lalai[13].

Sabtu, 30 Maret 2013

Tafsir Al Ankabut Ayat 56-69

Ayat 56-63: Hijrah dari negeri kufur ke negeri iman ketika tidak dapat menjalankan ibadah dan ketaatan, kematian telah ditetapkan untuk makhluk yang hidup, dan bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala yang menanggung rezeki makhluk-makhluk-Nya.

يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ أَرْضِي وَاسِعَةٌ فَإِيَّايَ فَاعْبُدُونِ (٥٦)كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ (٥٧) وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَنُبَوِّئَنَّهُمْ مِنَ الْجَنَّةِ غُرَفًا تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا نِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ (٥٨) الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (٥٩) وَكَأَيِّنْ مِنْ دَابَّةٍ لا تَحْمِلُ رِزْقَهَا اللَّهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (٦٠) وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ (٦١) اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (٦٢) وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَحْيَا بِهِ الأرْضَ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لا يَعْقِلُونَ (٦٣

Terjemah Surat Al Ankabut Ayat 56-63

56. [1]Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Sungguh, bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku (saja)[2].

57. Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.

58. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, sungguh, mereka akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi (di dalam surga), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang berbuat kebajikan,

59. (yaitu) orang-orang yang bersabar[3] dan bertawakkal kepada Tuhannya[4].

60. Dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri[5]. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu[6]. Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui[7].

61. [8]Dan jika engkau bertanya kepada mereka[9], "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?" Pasti mereka akan menjawab, "Allah." Maka mengapa mereka bisa dipalingkan[10] (dari kebenaran).

Tafsir Al Ankabut Ayat 45-55

Juz 21

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ           (٤٥)

45. [1]Bacalah kitab (Al Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah shalat[2]. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji[3] dan mungkar[4]. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan[5].

Ayat 46-47: Cara berdebat dengan orang-orang non muslim, dan ajakan kepada mereka untuk mentauhidkan Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

وَلا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِلا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ وَقُولُوا آمَنَّا بِالَّذِي أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَأُنْزِلَ إِلَيْكُمْ وَإِلَهُنَا وَإِلَهُكُمْ وَاحِدٌ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ (٤٦) وَكَذَلِكَ أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ فَالَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَمِنْ هَؤُلاءِ مَنْ يُؤْمِنُ بِهِ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلا الْكَافِرُونَ (٤٧

Terjemah Surat Al Ankabut Ayat 46-47

46. Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang baik[6], kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka[7], dan katakanlah[8], "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu[9]; Tuhan kami dan Tuhan kamu satu[10]; dan hanya kepada-Nya kami berserah diri (taat)[11].”

47. Dan demikianlah Kami turunkan kitab (Al Quran)[12] kepadamu[13]. Adapun orang-orang yang telah Kami berikan kitab (Taurat dan Injil) mereka beriman kepadanya (Al Quran)[14], dan di antara mereka (orang-orang kafir Mekah) ada yang beriman kepadanya[15]. Dan hanya orang-orang kafir[16] yang mengingkari ayat-ayat Kami.

Tafsir Al Ankabut Ayat 28-44

Ayat 28-35: Kisah Nabi Luth ‘alaihis salam, pengingkarannya terhadap perbuatan keji yang dilakukan kaumnya, dan penjelasan akibat dari perbuatan keji.

  وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ (٢٨) أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ وَتَقْطَعُونَ السَّبِيلَ وَتَأْتُونَ فِي نَادِيكُمُ الْمُنْكَرَ فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلا أَنْ قَالُوا ائْتِنَا بِعَذَابِ اللَّهِ إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ (٢٩) قَالَ رَبِّ انْصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ (٣٠) وَلَمَّا جَاءَتْ رُسُلُنَا إِبْرَاهِيمَ بِالْبُشْرَى قَالُوا إِنَّا مُهْلِكُو أَهْلِ هَذِهِ الْقَرْيَةِ إِنَّ أَهْلَهَا كَانُوا ظَالِمِينَ (٣١) قَالَ إِنَّ فِيهَا لُوطًا قَالُوا نَحْنُ أَعْلَمُ بِمَنْ فِيهَا لَنُنَجِّيَنَّهُ وَأَهْلَهُ إِلا امْرَأَتَهُ كَانَتْ مِنَ الْغَابِرِينَ (٣٢) وَلَمَّا أَنْ جَاءَتْ رُسُلُنَا لُوطًا سِيءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا وَقَالُوا لا تَخَفْ وَلا تَحْزَنْ إِنَّا مُنَجُّوكَ وَأَهْلَكَ إِلا امْرَأَتَكَ كَانَتْ مِنَ الْغَابِرِينَ (٣٣) إِنَّا مُنْزِلُونَ عَلَى أَهْلِ هَذِهِ الْقَرْيَةِ رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ (٣٤) وَلَقَدْ تَرَكْنَا مِنْهَا آيَةً بَيِّنَةً لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (٣٥

Terjemah Surat Al Ankabut Ayat 28-35

28. Dan (ingatlah) ketika Luth[1] berkata kepada kaumnya, "Kamu benar-benar melakukan perbuatan yang sangat keji (homoseksual) yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu[2].”

29. Apakah pantas kamu mendatangi laki-laki, menyamun[3] dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu?” Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan, "Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika engkau termasuk orang-orang yang benar[4].”

30. Dia (Luth) berdoa[5], "Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas golongan yang berbuat kerusakan itu[6].”

31. Dan ketika utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengatakan, "Sungguh, Kami akan membinasakan penduduk kota (Sodom) ini karena penduduknya sungguh orang-orang zalim.”

32. Ibrahim berkata, "Sesungguhnya di kota itu ada Luth.” Mereka (para malaikat) berkata, "Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami pasti akan menyelamatkan dia dan pengikut-pengikutnya kecuali istrinya. Dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).”

33. Dan ketika para utusan Kami (para malaikat) datang kepada Luth, dia merasa bersedih hati karena (kedatangan) mereka[7], dan (merasa) tidak mempunyai kekuatan untuk melindungi mereka, dan mereka (para utusan) berkata, "Janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati. Sesungguhnya kami akan menyelamatkanmu dan pengikut-pengikutmu, kecuali istrimu, dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).”

34. Sesungguhnya Kami akan menurunkan azab dari langit kepada penduduk kota ini karena mereka berbuat fasik[8].

35. Dan sungguh, tentang itu telah Kami tinggalkan suatu tanda yang nyata[9] bagi orang-orang yang mengerti.

Tafsir Al Ankabut Ayat 14-27

Ayat 14-15: Kisah Nabi Nuh ‘alaihis salam dan kesabarannya dalam berdakwah.

  وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ (١٤)فَأَنْجَيْنَاهُ وَأَصْحَابَ السَّفِينَةِ وَجَعَلْنَاهَا آيَةً لِلْعَالَمِينَ (١٥

Terjemah Surat Al Ankabut Ayat 14-15

14. [1]Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya[2], maka dia tinggal[3] bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar[4], sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim[5].

15. Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang berada di kapal itu, dan Kami jadikan peristiwa itu sebagai pelajaran bagi semua manusia[6].

Ayat 16-18: Dakwah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam kepada kaumnya agar menyembah Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

Tafsir Al Ankabut Ayat 14-27

Ayat 14-15: Kisah Nabi Nuh ‘alaihis salam dan kesabarannya dalam berdakwah.

  وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلا خَمْسِينَ عَامًا فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ (١٤)فَأَنْجَيْنَاهُ وَأَصْحَابَ السَّفِينَةِ وَجَعَلْنَاهَا آيَةً لِلْعَالَمِينَ (١٥

Terjemah Surat Al Ankabut Ayat 14-15

14. [1]Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya[2], maka dia tinggal[3] bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar[4], sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim[5].

15. Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang berada di kapal itu, dan Kami jadikan peristiwa itu sebagai pelajaran bagi semua manusia[6].

Ayat 16-18: Dakwah Nabi Ibrahim ‘alaihis salam kepada kaumnya agar menyembah Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

Tafsir Al Ankabut Ayat 1-13

Surah Al ‘Ankabut (Laba-Laba)

Surah ke-29. 69 ayat. Makkiyyah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Ayat 1-7: Kehidupan dunia adalah tempat ujian, hikmah adanya ujian, dan bahwa balasan disesuaikan jenis amalan.

  الم (١)أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ (٢)وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ (٣) أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ أَنْ يَسْبِقُونَا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ (٤) مَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ اللَّهِ فَإِنَّ أَجَلَ اللَّهِ لآتٍ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (٥) وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ (٦) وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَنُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَحْسَنَ الَّذِي كَانُوا يَعْمَلُونَ (٧

Terjemah Surat Al Ankabut Ayat 1-7

1. Alif laam miim.

2. [1]Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji[2]?

3. Dan sungguh, Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka Allah pasti mengetahui orang-orang yang benar dan pasti mengetahui orang-orang yang dusta.

4. Ataukah orang-orang yang mengerjakan kejahatan[3] itu mengira bahwa mereka akan luput (dari azab) kami[4]? Sangatlah buruk apa yang mereka tetapkan itu[5]!

5. [6]Barang siapa mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang dijanjikan) Allah pasti datang[7]. Dan Dia Yang Maha Mendengar[8] lagi Maha Mengetahui[9].

6. Dan barang siapa berjihad[10], maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri[11]. Sungguh, Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam[12].

7. [13]Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, pasti akan Kami hapus kesalahan-kesalahannya[14] dan mereka pasti akan Kami beri balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan[15].

Tafsir Al Qashasah Ayat 76-88

Ayat 76-80: Kisah Karun dan kesombongannya, dan peringatan agar tidak tertipu dengan kesenangan dunia yang sementara.

  إِنَّ قَارُونَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوسَى فَبَغَى عَلَيْهِمْ وَآتَيْنَاهُ مِنَ الْكُنُوزِ مَا إِنَّ مَفَاتِحَهُ لَتَنُوءُ بِالْعُصْبَةِ أُولِي الْقُوَّةِ إِذْ قَالَ لَهُ قَوْمُهُ لا تَفْرَحْ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْفَرِحِينَ (٧٦) وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الأرْضِ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ (٧٧) قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَى عِلْمٍ عِنْدِي أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهِ مِنَ الْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَأَكْثَرُ جَمْعًا وَلا يُسْأَلُ عَنْ ذُنُوبِهِمُ الْمُجْرِمُونَ (٧٨) فَخَرَجَ عَلَى قَوْمِهِ فِي زِينَتِهِ قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ      (٧٩) وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا وَلا يُلَقَّاهَا إِلا الصَّابِرُونَ (٨٠

Terjemah Surat Al Qashash Ayat 76-80

76. [1]Sesungguhnya Karun termasuk kaum Musa[2], tetapi dia berlaku zalim terhadap mereka[3], dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat[4]. (Ingatlah) ketika kaumnya[5] berkata kepadanya, "Janganlah engkau terlalu bangga[6]. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang membanggakan diri.”

77. [7]Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu[8], tetapi jangan lupakan bagianmu di dunia[9] dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi[10]. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.

78. Dia (Karun) berkata[11], "Sesungguhnya aku diberi harta itu, semata-mata karena ilmu yang ada padaku[12].” [13]Tidakkah dia tahu, bahwa Allah telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta?[14] Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa mereka[15].

79. [16]Maka keluarlah dia (Karun) kepada kaumnya dengan kemegahannya[17]. Orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia[18] berkata, "Mudah-mudahan kita mempunyai harta kekayaan seperti apa yang telah diberikan kepada Karun, sesungguhnya dia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar[19].”

80. Tetapi orang-orang yang dianugerahi ilmu[20] berkata[21], "Celakalah kamu! Ketahuilah, pahala Allah[22] lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh[23], dan (pahala yang besar)[24] itu hanya diperoleh oleh orang-orang yang sabar[25].”

Tafsir Al Qashash Ayat 67-75

Ayat 67-75: Keberuntungan bagi orang-orang yang bertobat, hanya Allah sendiri yang berhak menentukan segala sesuatu, dan penampakkan butuhnya manusia kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

فَأَمَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَعَسَى أَنْ يَكُونَ مِنَ الْمُفْلِحِينَ    (٦٧) وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ (٦٨) وَرَبُّكَ يَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ (٦٩) وَهُوَ اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ لَهُ الْحَمْدُ فِي الأولَى وَالآخِرَةِ وَلَهُ الْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (٧٠) قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ جَعَلَ اللَّهُ عَلَيْكُمُ اللَّيْلَ سَرْمَدًا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِضِيَاءٍ أَفَلا تَسْمَعُونَ (٧١) قُلْ أَرَأَيْتُمْ إِنْ جَعَلَ اللَّهُ عَلَيْكُمُ النَّهَارَ سَرْمَدًا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَنْ إِلَهٌ غَيْرُ اللَّهِ يَأْتِيكُمْ بِلَيْلٍ تَسْكُنُونَ فِيهِ أَفَلا تُبْصِرُونَ (٧٢) وَمِنْ رَحْمَتِهِ جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوا فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ (٧٣) وَيَوْمَ يُنَادِيهِمْ فَيَقُولُ أَيْنَ شُرَكَائِيَ الَّذِينَ كُنْتُمْ تَزْعُمُونَ (٧٤) وَنَزَعْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا فَقُلْنَا هَاتُوا بُرْهَانَكُمْ فَعَلِمُوا أَنَّ الْحَقَّ لِلَّهِ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَفْتَرُونَ (٧٥

Terjemah Surat Al Qashash Ayat 67-75

67. [1]Adapun orang yang bertobat dan beriman, serta mengerjakan kebajikan, maka mudah-mudahan dia termasuk orang yang beruntung[2].

68. Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki. Bagi mereka (manusia) tidak ada pilihan[3]. Mahasuci Allah dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan[4].

69. Dan Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan (dalam) dada mereka dan apa yang mereka nyatakan (dengan lisan mereka).

70. Dan Dialah Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, segala puji bagi-Nya[5] di dunia dan di akhirat, dan bagi-Nya segala penentuan[6] dan kepada-Nya kamu dikembalikan[7].

71. [8]Katakanlah (Muhammad), "Bagaimana pendapatmu, jika Allah menjadikan malam itu terus menerus sampai hari kiamat. Siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu[9]? Apakah kamu tidak mendengar[10]?"

72. Katakanlah (Muhammad), "Bagaimana pendapatmu, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus menerus sampai hari kiamat. Siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu sebagai waktu beristirahatmu? Apakah kamu tidak memperhatikan[11]?"

Tafsir Al Qashash Ayat 56-66

Ayat 56-59: Hanya Allah yang memberi taufik kepada hamba-Nya untuk beriman, nikmat Allah kepada kaum Quraisy, penjelasan keadilan Allah Subhaanahu wa Ta'aala yaitu tidak membinasakan negeri-negeri kecuali jika penduduknya zalim.

  إِنَّكَ لا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ (٥٦) وَقَالُوا إِنْ نَتَّبِعِ الْهُدَى مَعَكَ نُتَخَطَّفْ مِنْ أَرْضِنَا أَوَلَمْ نُمَكِّنْ لَهُمْ حَرَمًا آمِنًا يُجْبَى إِلَيْهِ ثَمَرَاتُ كُلِّ شَيْءٍ رِزْقًا مِنْ لَدُنَّا وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لا يَعْلَمُونَ (٥٧) وَكَمْ أَهْلَكْنَا مِنْ قَرْيَةٍ بَطِرَتْ مَعِيشَتَهَا فَتِلْكَ مَسَاكِنُهُمْ لَمْ تُسْكَنْ مِنْ بَعْدِهِمْ إِلا قَلِيلا وَكُنَّا نَحْنُ الْوَارِثِينَ (٥٨) وَمَا كَانَ رَبُّكَ مُهْلِكَ الْقُرَى حَتَّى يَبْعَثَ فِي أُمِّهَا رَسُولا يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِنَا وَمَا كُنَّا مُهْلِكِي الْقُرَى إِلا وَأَهْلُهَا ظَالِمُونَ (٥٩)

Terjemah Surat Al Qashash Ayat 56-59

56. [1]Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.

57. Dan mereka[2] berkata, "Jika kami mengikuti petunjuk bersama engkau, niscaya kami akan diusir[3] dari negeri kami.” (Allah berfirman), “Bukankah Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam tanah haram (tanah suci) yang aman[4], yang didatangkan ke tempat itu buah-buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) sebagai rezeki (bagimu) dari sisi Kami? Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.

58. Dan betapa banyak (penduduk) negeri yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya[5] yang telah Kami binasakan, maka itulah tempat kediaman mereka yang tidak didiami (lagi) setelah mereka, kecuali sebagian kecil[6]. Dan Kamilah yang mewarisinya[7].”

59. [8]Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri, sebelum Dia mengutus seorang rasul di ibukotanya[9] yang membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka[10]; dan tidak pernah (pula) Kami membinasakan (penduduk) negeri; kecuali penduduknya melakukan kezaliman[11].

Tafsir Al Qashash Ayat 44-55

Ayat 44-46: Termasuk bukti kerasulan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dan kebenarannya adalah pemberitaan kepadanya terhadap perkara-perkara gaib yang hanya diketahui oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

  وَمَا كُنْتَ بِجَانِبِ الْغَرْبِيِّ إِذْ قَضَيْنَا إِلَى مُوسَى الأمْرَ وَمَا كُنْتَ مِنَ الشَّاهِدِينَ (٤٤) وَلَكِنَّا أَنْشَأْنَا قُرُونًا فَتَطَاوَلَ عَلَيْهِمُ الْعُمُرُ وَمَا كُنْتَ ثَاوِيًا فِي أَهْلِ مَدْيَنَ تَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِنَا وَلَكِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ       (٤٥)وَمَا كُنْتَ بِجَانِبِ الطُّورِ إِذْ نَادَيْنَا وَلَكِنْ رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَا أَتَاهُمْ مِنْ نَذِيرٍ مِنْ قَبْلِكَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ   (٤٦)

Terjemah Surat Al Qashash Ayat 44-46

44. [1]Dan engkau (Muhammad) tidak berada di sebelah barat[2] ketika Kami menyampaikan perintah kepada Musa, dan engkau tidak (pula) termasuk orang-orang yang menyaksikan (kejadian itu)[3],

45. Tetapi Kami telah menciptakan beberapa umat[4], dan telah berlalu atas mereka masa yang panjang[5], dan engkau (Muhammad) tidak tinggal bersama-sama penduduk Madyan[6] dengan membacakan ayat-ayat Kami kepada mereka, tetapi Kami telah mengutus rasul-rasul[7].

46. Dan engkau (Muhammad) tidak berada di dekat Tur (gunung) ketika Kami menyeru (Musa)[8], tetapi (Kami untus engkau) sebagai rahmat dari Tuhanmu, agar engkau memberi peringatan kepada kaum (Quraisy) yang tidak didatangi oleh pemberi peringatan sebelum engkau agar mereka mendapat pelajaran[9].

Ayat 47-50: Sikap kaum musyrik ketika musibah menimpa mereka, keadaan mereka yang selalu mengingkari bukti, padahal dahulu memintanya, dan penjelasan bahwa Al Qur’an adalah kitab yang paling sempurna.

Tafsir Al Qashash Ayat 29-43

Ayat 29-30: Musa ‘alaihis salam pulang ke Mesir dan menerima wahyu untuk berdakwah kepada Fir’aun.

  فَلَمَّا قَضَى مُوسَى الأجَلَ وَسَارَ بِأَهْلِهِ آنَسَ مِنْ جَانِبِ الطُّورِ نَارًا قَالَ لأهْلِهِ امْكُثُوا إِنِّي آنَسْتُ نَارًا لَعَلِّي آتِيكُمْ مِنْهَا بِخَبَرٍ أَوْ جَذْوَةٍ مِنَ النَّارِ لَعَلَّكُمْ تَصْطَلُونَ (٢٩) فَلَمَّا أَتَاهَا نُودِيَ مِنْ شَاطِئِ الْوَادِ الأيْمَنِ فِي الْبُقْعَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ الشَّجَرَةِ أَنْ يَا مُوسَى إِنِّي أَنَا اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ (٣٠

Terjemah Surat Al Qashash Ayat 29-30

29. Maka ketika Musa telah menyelesaikan waktu yang ditentukan itu[1] dan dia berangkat dengan keluarganya (menuju Mesir), ia melihat api di lereng gunung[2]. Dia berkata kepada keluarganya, "Tunggulah (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa suatu berita kepadamu[3] dari (tempat) api itu atau (membawa) sepercik api, agar kamu dapat menghangatkan badan.”

30. Maka ketika dia (Musa) sampai ke (tempat) api itu, dia diseru dari (arah) pinggir sebelah kanan lembah dari sebatang pohon di sebidang tanah yang diberkahi, "Wahai Musa! Sungguh, Aku adalah Allah, Tuhan seluruh alam[4]!

Ayat 31-35: Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengajak berbicara kepada Nabi Musa ‘alaihis salam, penampakkan mukjizatnya dan pemuliaan untuknya dengan mengangkat saudaranya Harun sebagai nabi.

Tafsir Al Qashash Ayat 14-28

Ayat 14-19: Musa ‘alaihis salam diberi ilham dan hikmah sebagai persiapan untuk menjadi rasul.

  وَلَمَّا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَاسْتَوَى آتَيْنَاهُ حُكْمًا وَعِلْمًا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ (١٤) وَدَخَلَ الْمَدِينَةَ عَلَى حِينِ غَفْلَةٍ مِنْ أَهْلِهَا فَوَجَدَ فِيهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلانِ هَذَا مِنْ شِيعَتِهِ وَهَذَا مِنْ عَدُوِّهِ فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِي مِنْ شِيعَتِهِ عَلَى الَّذِي مِنْ عَدُوِّهِ فَوَكَزَهُ مُوسَى فَقَضَى عَلَيْهِ قَالَ هَذَا مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ عَدُوٌّ مُضِلٌّ مُبِينٌ (١٥) قَالَ رَبِّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَغَفَرَ لَهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (١٦) قَالَ رَبِّ بِمَا أَنْعَمْتَ عَلَيَّ فَلَنْ أَكُونَ ظَهِيرًا لِلْمُجْرِمِينَ (١٧) فَأَصْبَحَ فِي الْمَدِينَةِ خَائِفًا يَتَرَقَّبُ فَإِذَا الَّذِي اسْتَنْصَرَهُ بِالأمْسِ يَسْتَصْرِخُهُ قَالَ لَهُ مُوسَى إِنَّكَ لَغَوِيٌّ مُبِينٌ (١٨) فَلَمَّا أَنْ أَرَادَ أَنْ يَبْطِشَ بِالَّذِي هُوَ عَدُوٌّ لَهُمَا قَالَ يَا مُوسَى أَتُرِيدُ أَنْ تَقْتُلَنِي كَمَا قَتَلْتَ نَفْسًا بِالأمْسِ إِنْ تُرِيدُ إِلا أَنْ تَكُونَ جَبَّارًا فِي الأرْضِ وَمَا تُرِيدُ أَنْ تَكُونَ مِنَ الْمُصْلِحِينَ (١٩

Terjemah Surat Al Qashash Ayat 14-19

14. Dan setelah dia (Musa) dewasa[1] dan sempurna akalnya[2], Kami anugerahkan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan[3]. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat ihsan[4].

15. Dan dia (Musa) masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah[5], maka dia mendapati di dalam kota itu dua orang laki-laki sedang berkelahi[6]; yang seorang dari golongannya (Bani Israil) dan yang seorang (lagi) dari pihak musuhnya (kaum Fir'aun). Orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya[7], untuk (mengalahkan) orang yang dari pihak musuhnya[8], lalu Musa meninjunya[9], dan matilah musuhnya itu. Dia (Musa) berkata, "Ini[10] adalah perbuatan setan[11]. Sungguh, dia (setan) adalah musuh yang jelas menyesatkan[12].”

16. Dia (Musa) berdoa, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku.” Maka Allah mengampuninya. Sungguh, Allah, Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

17. Dia (Musa) berkata, "Ya Tuhanku, oleh karena nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku[13], maka aku tidak akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa[14].”

18. Karena itu, dia (Musa) menjadi ketakutan berada di kota itu[15] sambil menunggu (akibat perbuatannya), tiba-tiba orang yang meminta pertolongan kemarin berteriak meminta pertolongan kepadanya[16]. Musa berkata kepadanya[17], "Engkau sungguh, orang yang nyata-nyata sesat[18].”

19. [19]Maka ketika dia (Musa) hendak memukul dengan keras orang yang menjadi musuh mereka berdua, dia berkata, "Wahai Musa! Apakah engkau bermaksud membunuhku, sebagaimana kemarin engkau membunuh seseorang? Engkau hanya bermaksud menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang di negeri (ini), dan engkau tidak bermaksud menjadi salah seorang dari orang-orang yang mengadakan perdamaian[20].”

Tafsir Al Qashash Ayat 1-13

Surah Al Qashash (Kisah-Kisah)

Surah ke-28. 88 ayat. Makkiyyah

  بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Ayat 1-6: Kemukjizatan Al Qur’an, kisah Nabi Musa ‘alaihis salam dan Fir’aun sebagai bukti kebenaran Al Qur’an, kekejaman Fir’aun dan pertolongan Allah kepada Bani Israil yang tertindas serta akibat orang-orang yang sombong.

  طسم (١) تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ الْمُبِينِ (٢) نَتْلُوا عَلَيْكَ مِنْ نَبَإِ مُوسَى وَفِرْعَوْنَ بِالْحَقِّ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ (٣) إِنَّ فِرْعَوْنَ عَلا فِي الأرْضِ وَجَعَلَ أَهْلَهَا شِيَعًا يَسْتَضْعِفُ طَائِفَةً مِنْهُمْ يُذَبِّحُ أَبْنَاءَهُمْ وَيَسْتَحْيِي نِسَاءَهُمْ إِنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ (٤) وَنُرِيدُ أَنْ نَمُنَّ عَلَى الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا فِي الأرْضِ وَنَجْعَلَهُمْ أَئِمَّةً وَنَجْعَلَهُمُ الْوَارِثِينَ (٥)وَنُمَكِّنَ لَهُمْ فِي الأرْضِ وَنُرِيَ فِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَجُنُودَهُمَا مِنْهُمْ مَا كَانُوا يَحْذَرُونَ (٦

Terjemah Surat Al Qashash Ayat 1-6

1. Thaa Siin Miim.

2. Ini ayat-ayat kitab (Al Quran) yang menjelaskan[1].

3. Kami membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Fir'aun dengan sebenarnya[2] untuk orang-orang yang beriman[3].

4. Sungguh, Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di bumi (Mesir) dan menjadikan penduduknya berpecah belah[4], dia menindas segolongan dari mereka[5], dia menyembelih anak laki-laki mereka[6] dan membiarkan hidup anak perempuan mereka. Sungguh, dia (Fir'aun) termasuk orang yang berbuat kerusakan[7].

5. Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin[8] dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)[9],

6. Dan Kami teguhkan kedudukan mereka di bumi[10] dan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman beserta bala tentaranya apa yang selalu mereka khawatirkan dari mereka[11].

Tafsir An Naml Ayat 82-93

Ayat 82-88: Di antara tanda hari Kiamat keluarnya daabbah dan huru-hara pada saat datangnya hari kiamat itu.

  حَتَّى إِذَا جَاءُوا قَالَ أَكَذَّبْتُمْ بِآيَاتِي وَلَمْ تُحِيطُوا بِهَا عِلْمًا أَمَّاذَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (٨٤) وَوَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ بِمَا ظَلَمُوا فَهُمْ لا يَنْطِقُونَ  (٨٥) أَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا اللَّيْلَ لِيَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِرًا إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ (٨٦) وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الأرْضِ إِلا مَنْ شَاءَ اللَّهُ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ (٨٧) وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ       (٨٨)

Terjemah Surat An Naml Ayat 82-88

82. Dan apabila perkataan (ketentuan masa kehancuran alam) telah berlaku atas mereka, Kami keluarkan binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka[1], bahwa manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami[2].

83. [3]Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Kami mengumpulkan dari setiap umat segolongan orang yang mendustakan ayat-ayat Kami[4], lalu mereka dibagi-bagi (dalam kelompok-kelompok).

84. Hingga apabila mereka datang[5], Dia (Allah) berfirman, "Mengapa kamu mendustakan ayat-ayat-Ku, padahal kamu tidak mempunyai pengetahuan tentang itu[6], atau apakah yang telah kamu kerjakan[7]?"

85. Dan berlakulah perkataan (janji azab) atas mereka karena kezaliman mereka[8], maka mereka tidak dapat berkata[9].

86. Apakah mereka tidak memperhatikan[10], bahwa Kami telah menjadikan malam agar mereka beristirahat padanya dan (menjadikan) siang yang menerangi? Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda[11] (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman[12].

87. [13]Dan (ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup[14], maka terkejutlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi[15], kecuali siapa yang dikehendaki Allah[16]. Dan semua mereka[17] datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri[18].

88. [19]Dan engkau akan meihat gunung-gunung[20], yang engkau kira tetap di tempatnya, padahal ia berjalan seperti awan berjalan[21]. (Itulah) ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu. Sungguh, Dia Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

Tafsir An Naml Ayat 67-81

Ayat 67-75: Keingkaran orang-orang kafir terhadap hari kebangkitan padahal banyak bukti-buktinya, dan penjelasan bahwa yang gaib hanya diketahui oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

  وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَئِذَا كُنَّا تُرَابًا وَآبَاؤُنَا أَئِنَّا لَمُخْرَجُونَ (٦٧)لَقَدْ وُعِدْنَا هَذَا نَحْنُ وَآبَاؤُنَا مِنْ قَبْلُ إِنْ هَذَا إِلا أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ (٦٨)قُلْ سِيرُوا فِي الأرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ (٦٩)وَلا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلا تَكُنْ فِي ضَيْقٍ مِمَّا يَمْكُرُونَ (٧٠) وَيَقُولُونَ مَتَى هَذَا الْوَعْدُ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (٧١) قُلْ عَسَى أَنْ يَكُونَ رَدِفَ لَكُمْ بَعْضُ الَّذِي تَسْتَعْجِلُونَ (٧٢) وَإِنَّ رَبَّكَ لَذُو فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لا يَشْكُرُونَ (٧٣) وَإِنَّ رَبَّكَ لَيَعْلَمُ مَا تُكِنُّ صُدُورُهُمْ وَمَا يُعْلِنُونَ (٧٤) وَمَا مِنْ غَائِبَةٍ فِي السَّمَاءِ وَالأرْضِ إِلا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ (٧٥

Terjemah Surat An Naml Ayat 67-75

67. Dan orang-orang yang kafir berkata[1], "Setelah kita menjadi tanah dan (begitu pula) nenek moyang kita, apa benar kita akan dikeluarkan (dari kubur)[2]?

68. Sejak dahulu kami telah diberi ancaman dengan ini (hari kebangkitan); kami dan nenek moyang kami[3]. Sebenarnya ini hanyalah dongeng orang terdahulu.”

69. [4]Katakanlah (Muhammad), "Berjalanlah kamu di bumi, lalu perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa[5].

70. [6]Dan janganlah engkau bersedih hati terhadap mereka, dan janganlah (dadamu) merasa sempit terhadap upaya tipu daya mereka.”

71. Dan mereka[7] (orang kafir) berkata, "Kapankah datangnya janji (azab itu), jika kamu orang yang benar[8].”

72. Katakanlah (Muhammad), "Boleh jadi sebagian dari (azab) yang kamu minta disegerakan itu telah hampir sampai kepadamu[9].”

73. [10]Dan sungguh, Tuhanmu benar-benar memiliki karunia (yang diberikan-Nya) kepada manusia[11], tetapi kebanyakan mereka tidak mensyukuri(nya).

74. Dan sungguh, Tuhanmu mengetahui apa yang disembunyikan dalam dada mereka dan apa yang mereka nyatakan[12].

75. Dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di langit dan di bumi, melainkan (tercatat) dalam kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh)[13].

Tafsir An Naml Ayat 56-66

Juz 20

Ayat 56-58: Kisah Nabi Luth ‘alaihis salam dengan kaumnya.

  فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلا أَنْ قَالُوا أَخْرِجُوا آلَ لُوطٍ مِنْ قَرْيَتِكُمْ إِنَّهُمْ أُنَاسٌ يَتَطَهَّرُونَ (٥٦) فَأَنْجَيْنَاهُ وَأَهْلَهُ إِلا امْرَأَتَهُ قَدَّرْنَاهَا مِنَ الْغَابِرِينَ (٥٧) وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا فَسَاءَ مَطَرُ الْمُنْذَرِينَ           (٥٨)

Terjemah Surat An Naml Ayat 56-58

56. Jawaban kaumnya tidak lain hanya dengan mengatakan, "Usirlah Luth dan keluarganya dari negerimu; [1]sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang (menganggap dirinya) suci[2].”

57. [3]Maka Kami selamatkan dia dan keluarganya, kecuali istrinya. Kami telah menentukan dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).

58. Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu dari tanah yang keras), maka sangat buruklah hujan yang ditimpakan pada orang-orang yang diberi peringatan itu (tetapi tidak mengindahkan)[4].

Ayat 59-66: Perintah Allah kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam untuk memuji Allah, kewajiban beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala saja, pentingnya memulai perkara dengan memuji Allah dan salam kepada para rasul-Nya, dan bukti-bukti keesaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala di alam semesta.

Jumat, 29 Maret 2013

Tafsir An Naml Ayat 45-55

Ayat 45-53: Kisah Nabi Saleh ‘alaihis salam dengan kaumnya dan bagaimana kaumnya merencanakan untuk membunuh Beliau, serta pembinasaan mereka.

  وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا إِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ فَإِذَا هُمْ فَرِيقَانِ يَخْتَصِمُونَ (٤٥) قَالَ يَا قَوْمِ لِمَ تَسْتَعْجِلُونَ بِالسَّيِّئَةِ قَبْلَ الْحَسَنَةِ لَوْلا تَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (٤٦) قَالُوا اطَّيَّرْنَا بِكَ وَبِمَنْ مَعَكَ قَالَ طَائِرُكُمْ عِنْدَ اللَّهِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ تُفْتَنُونَ (٤٧)وَكَانَ فِي الْمَدِينَةِ تِسْعَةُ رَهْطٍ يُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ وَلا يُصْلِحُونَ    (٤٨) قَالُوا تَقَاسَمُوا بِاللَّهِ لَنُبَيِّتَنَّهُ وَأَهْلَهُ ثُمَّ لَنَقُولَنَّ لِوَلِيِّهِ مَا شَهِدْنَا مَهْلِكَ أَهْلِهِ وَإِنَّا لَصَادِقُونَ (٤٩) وَمَكَرُوا مَكْرًا وَمَكَرْنَا مَكْرًا وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ (٥٠) فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ مَكْرِهِمْ أَنَّا دَمَّرْنَاهُمْ وَقَوْمَهُمْ أَجْمَعِينَ (٥١) فَتِلْكَ بُيُوتُهُمْ خَاوِيَةً بِمَا ظَلَمُوا إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ (٥٢) وَأَنْجَيْنَا الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ (٥٣

Terjemah Surat An Naml Ayat 45-53

45. Dan sungguh, Kami telah mengutus kepada (kaum) Tsamud saudara mereka[1] yaitu Saleh (yang menyeru), "Sembahlah Allah!" Tetapi tiba-tiba mereka (menjadi) dua golongan yang bermusuhan[2].

46. Dia (Saleh) berkata[3], "Wahai kaumku! Mengapa kamu meminta disegerakan keburukan (azab)[4] sebelum (kamu minta) kebaikan? Mengapa kamu tidak memohon ampunan kepada Allah[5], agar kamu mendapat rahmat[6]?"

47. Mereka menjawab, "Kami mendapat nasib yang malang disebabkan oleh kamu dan orang-orang yang bersamamu[7]." Dia (Saleh) berkata, "Nasibmu ada pada Allah (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu adalah kaum yang sedang diuji[8]."

48. Dan di kota itu[9] ada sembilan orang laki-laki yang berbuat kerusakan di bumi[10], mereka tidak melakukan perbaikan[11].

49. Mereka berkata[12], "Bersumpahlah kamu dengan (nama) Allah, bahwa kita pasti akan menyerang dia bersama keluarganya pada malam hari, kemudian kita akan mengatakan kepada ahli warisnya (bahwa) kita tidak menyaksikan kebinasaan keluarganya itu[13], dan sungguh, kita orang yang benar."

50. Dan mereka membuat tipu daya, dan kami pun menyusun tipu daya[14], sedang mereka tidak menyadari[15].

Tafsir An Naml Ayat 29-44

Ayat 29-35: Isyarat terhadap pentingnya musyawarah.

  قَالَتْ يَا أَيُّهَا الْمَلأ إِنِّي أُلْقِيَ إِلَيَّ كِتَابٌ كَرِيمٌ (٢٩) إِنَّهُ مِنْ سُلَيْمَانَ وَإِنَّهُ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (٣٠) أَلا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ (٣١) قَالَتْ يَا أَيُّهَا الْمَلأ أَفْتُونِي فِي أَمْرِي مَا كُنْتُ قَاطِعَةً أَمْرًا حَتَّى تَشْهَدُونِ (٣٢) قَالُوا نَحْنُ أُولُو قُوَّةٍ وَأُولُو بَأْسٍ شَدِيدٍ وَالأمْرُ إِلَيْكِ فَانْظُرِي مَاذَا تَأْمُرِينَ (٣٣) قَالَتْ إِنَّ الْمُلُوكَ إِذَا دَخَلُوا قَرْيَةً أَفْسَدُوهَا وَجَعَلُوا أَعِزَّةَ أَهْلِهَا أَذِلَّةً وَكَذَلِكَ يَفْعَلُونَ (٣٤) وَإِنِّي مُرْسِلَةٌ إِلَيْهِمْ بِهَدِيَّةٍ فَنَاظِرَةٌ بِمَ يَرْجِعُ الْمُرْسَلُونَ (٣٥

Terjemah Surat An Naml Ayat 29-35

29. [1]Dia (Balqis) berkata, "Wahai para pembesar! Sesungguhnya telah disampaikan kepadaku sebuah surat yang mulia[2].”

30. Sesungguhnya (surat) itu dari SuIaiman yang isinya, "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang[3],

31. Janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri[4].”

32. Dia (Balqis) berkata, "Wahai para pembesar! Berilah aku pertimbangan dalam perkaraku (ini)[5]. Aku tidak pernah memutuskan suatu perkara[6] sebelum kamu hadir dalam majelis(ku).”

33. Mereka menjawab, "Kita memiliki kekuatan dan keberanian yang luar biasa (untuk berperang)[7], tetapi keputusan berada di tanganmu[8]; maka pertimbangkanlah apa yang akan engkau perintahkan[9].”

34. Dia (Balqis) berkata[10], "Sesungguhnya raja-raja apabila menaklukkan suatu negeri, mereka tentu membinasakannya[11], dan menjadikan penduduknya yang mulia[12] jadi hina; dan demikian yang akan mereka perbuat[13].

35. Dan sungguh, aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa) hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh para utusan itu[14].”

Tafsir An Naml Ayat 15-28

Ayat 15-19: Kisah Nabi Dawud ‘alaihis salam dan Nabi Sulaiman ‘alaihis salam, nikmat Allah kepada keduanya dengan ilmu yang merupakan jalan penambah keimanan.

  وَلَقَدْ آتَيْنَا دَاوُدَ وَسُلَيْمَانَ عِلْمًا وَقَالا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي فَضَّلَنَا عَلَى كَثِيرٍ مِنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ (١٥) وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُدَ وَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ عُلِّمْنَا مَنْطِقَ الطَّيْرِ وَأُوتِينَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ إِنَّ هَذَا لَهُوَ الْفَضْلُ الْمُبِينُ (١٦) وَحُشِرَ لِسُلَيْمَانَ جُنُودُهُ مِنَ الْجِنِّ وَالإنْسِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوزَعُونَ (١٧) حَتَّى إِذَا أَتَوْا عَلَى وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ (١٨) فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ (١٩

Terjemah Surat An Naml Ayat 15-19

15. Dan sungguh, Kami telah memberikan ilmu[1] kepada Dawud dan Sulaiman; dan keduanya berkata[2], "Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari banyak hamba-hamba-Nya yang beriman.”

16. Dan Sulaiman telah mewarisi Dawud[3], dan dia (Sulaiman) berkata[4], "Wahai manusia! Kami telah diajari bahasa burung[5] dan kami diberi segala sesuatu[6]. Sungguh, (semua) ini[7] benar-benar karunia yang nyata.”

17. Dan untuk Sulaiman dikumpulkan bala tentaranya dari jin, manusia dan burung[8] lalu mereka berbaris dengan tertib[9].

18. Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut[10], “Wahai semut-semut! masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.”

19. Maka dia (Sulaiman) tertawa senyum karena (mendengar) perkataan semut itu[11]. Dan dia berdoa[12], "Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham[13] untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku[14] dan agar aku mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai[15]; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh[16].”

Kamis, 28 Maret 2013

Tafsir An Naml Ayat 1-14

Surah An Naml (Semut)

Surah ke-27. 93 ayat. Makkiyyah

  بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Ayat 1-6: Isyarat terhadap keagungan Al Qur’an, Al Qur’an adalah pedoman hidup dan berita gembira bagi orang-orang mukmin, dan azab yang akan menimpa orang-orang yang mendustakannya.

  طس تِلْكَ آيَاتُ الْقُرْآنِ وَكِتَابٍ مُبِينٍ (١) هُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ (٢) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ بِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (٣) إِنَّ الَّذِينَ لا يُؤْمِنُونَ بِالآخِرَةِ زَيَّنَّا لَهُمْ أَعْمَالَهُمْ فَهُمْ يَعْمَهُونَ (٤) أُولَئِكَ الَّذِينَ لَهُمْ سُوءُ الْعَذَابِ وَهُمْ فِي الآخِرَةِ هُمُ الأخْسَرُونَ (٥) وَإِنَّكَ لَتُلَقَّى الْقُرْآنَ مِنْ لَدُنْ حَكِيمٍ عَلِيمٍ       (٦)

Terjemah Surat An Naml Ayat 1-6

1. [1]Thaa Siin. Inilah ayat-ayat Al Quran, dan kitab yang jelas[2],

2. petunjuk[3] dan berita gembira bagi orang-orang yang beriman[4],

3. [5](yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat[6] dan menunaikan zakat[7], dan mereka meyakini adanya akhirat[8].

4. Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat[9], Kami jadikan terasa indah bagi mereka perbuatan-perbuatan mereka (yang buruk), sehingga mereka bergelimang dalam kesesatan[10].

5. Mereka itulah orang-orang yang akan mendapat siksaan buruk (di dunia)[11] dan mereka di akhirat adalah orang-orang yang paling rugi[12].

6. Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar telah diberi Al Qur'an dari sisi (Allah) Yang Mahabijaksana[13] lagi Maha Mengetahui[14].

Tafsir Asy Syu’araa Ayat 213-227

Ayat 213-227: Beberapa arahan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, perintah kepada Beliau untuk memberi peringatan kepada keluarga dan bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin, bantahan terhadap orang yang mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah penyair serta ancaman bagi orang yang zalim yang memusuhi dakwah Islam.

فَلا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَتَكُونَ مِنَ الْمُعَذَّبِينَ (٢١٣) وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الأقْرَبِينَ (٢١٤) وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ (٢١٥) فَإِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ (٢١٦)وَتَوَكَّلْ عَلَى الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ (٢١٧) الَّذِي يَرَاكَ حِينَ تَقُومُ (٢١٨)وَتَقَلُّبَكَ فِي السَّاجِدِينَ (٢١٩) إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (٢٢٠) هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَى مَنْ تَنَزَّلُ الشَّيَاطِينُ (٢٢١) تَنَزَّلُ عَلَى كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ     (٢٢٢) يُلْقُونَ السَّمْعَ وَأَكْثَرُهُمْ كَاذِبُونَ (٢٢٣)وَالشُّعَرَاءُ يَتَّبِعُهُمُ الْغَاوُونَ (٢٢٤) أَلَمْ تَرَ أَنَّهُمْ فِي كُلِّ وَادٍ يَهِيمُونَ (٢٢٥)وَأَنَّهُمْ يَقُولُونَ مَا لا يَفْعَلُونَ (٢٢٦) إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَذَكَرُوا اللَّهَ كَثِيرًا وَانْتَصَرُوا مِنْ بَعْدِ مَا ظُلِمُوا وَسَيَعْلَمُ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَيَّ مُنْقَلَبٍ يَنْقَلِبُونَ (٢٢٧

Terjemah Surat Asy Syu’araa Ayat 213-227

213. [1]Maka janganlah kamu menyeru (menyembah) tuhan selain Allah, nanti kamu termasuk orang-orang yang diazab.

214. [2]Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat[3],

215. Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu[4].

216. Kemudian jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan[5]."

217. Dan bertawakkallah[6] kepada (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang,

218. [7]yang melihat engkau ketika engkau berdiri (untuk shalat),

219. dan (melihat) perubahan gerakan badanmu[8] di antara orang-orang yang sujud.

220. Sungguh, Dia Maha Mendengar[9] lagi Maha Mengetahui[10].