Surah Al Hijr (Negeri Kaum Tsamud)
Surah ke-15. 99 ayat. Makkiyyah
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Ayat 1-9: Kedudukan Al Qur’anul Karim, sikap kaum musyrik kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, tuduhan mereka terhadap Beliau dan bantahan terhadap mereka, dan jaminan Allah terhadap kemurnian Al Qur’an dan kejayaan Islam.
الر تِلْكَ آيَاتُ الْكِتَابِ وَقُرْآنٍ مُبِينٍ (١
1.Alif Laam Raa. [1](Surah) ini adalah (sebagian dari) ayat-ayat Kitab (yang sempurna) yaitu (ayat-ayat) Al Qur’an yang memberi penjelasan[2].
Juz 14
رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ (٢) ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الأمَلُ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ (٣)وَمَا أَهْلَكْنَا مِنْ قَرْيَةٍ إِلا وَلَهَا كِتَابٌ مَعْلُومٌ (٤)مَا تَسْبِقُ مِنْ أُمَّةٍ أَجَلَهَا وَمَا يَسْتَأْخِرُونَ (٥)وَقَالُوا يَا أَيُّهَا الَّذِي نُزِّلَ عَلَيْهِ الذِّكْرُ إِنَّكَ لَمَجْنُونٌ (٦) لَوْ مَا تَأْتِينَا بِالْمَلائِكَةِ إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ (٧) مَا نُنَزِّلُ الْمَلائِكَةَ إِلا بِالْحَقِّ وَمَا كَانُوا إِذًا مُنْظَرِينَ (٨) إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ (٩)
Terjemah Surat Al Hijr Ayat 2-9
2. Orang kafir itu kadang-kadang[3] (nanti di akhirat) menginginkan[4], sekiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang muslim.
3. Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong) mereka, kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya)[5].
4. Dan Kami tidak membinasakan suatu negeri, melainkan sudah ada ketentuan yang ditetapkan baginya[6].
5. Tidak ada suatu umat pun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat meminta penundaan(nya).
6. Dan mereka berkata[7], “Wahai orang yang diturunkan kepadanya Al Quran, sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar orang yang gila[8].
7. Mengapa engkau tidak mendatangkan malaikat kepada kami[9], jika engkau termasuk orang yang benar[10]?”
8. Kami tidak menurunkan malaikat melainkan dengan kebenaran (untuk membawa azab) dan mereka ketika itu[11] tidak diberikan penangguhan.
9. [12]Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al Quran, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya[13].
Ayat 10-15: Bagaimana umat-umat terdahulu mengolok-olok para rasul mereka, gambaran kerasnya mereka dan sombongnya mereka dari iman.
وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِي شِيَعِ الأوَّلِينَ (١٠) وَمَا يَأْتِيهِمْ مِنْ رَسُولٍ إِلا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ (١١)كَذَلِكَ نَسْلُكُهُ فِي قُلُوبِ الْمُجْرِمِينَ (١٢) لا يُؤْمِنُونَ بِهِ وَقَدْ خَلَتْ سُنَّةُ الأوَّلِينَ (١٣) وَلَوْ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَابًا مِنَ السَّمَاءِ فَظَلُّوا فِيهِ يَعْرُجُونَ (١٤) لَقَالُوا إِنَّمَا سُكِّرَتْ أَبْصَارُنَا بَلْ نَحْنُ قَوْمٌ مَسْحُورُونَ (١٥
Terjemah Surat Al Hijr Ayat 10-15
10. Dan sungguh, Kami telah mengutus (beberapa rasul) sebelum engkau (Muhammad) kepada umat-umat terdahulu.
11. [14]Dan setiap kali seorang rasul datang kepada mereka[15], mereka selalu memperolok-olokkannya
12. Demikianlah, Kami mamasukkannya (rasa ingkar dan olok-olok itu) ke dalam hati orang yang berdosa (orang-orang kafir),
13. Mereka tidak beriman kepadanya (Al Quran[16]) padahal telah berlalu sunnatullah terhadap orang-orang terdahulu[17].
14. Dan kalau Kami bukakan kepada mereka salah satu pintu langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya[18],
15. Tentulah mereka berkata, “Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan Kami adalah orang yang terkena sihir”.
[1] Allah Ta’ala berfirman menyebutkan keagungan Al Qur’an dan pujian-Nya terhadapnya.
[2] Antara yang hak dan yang batil. Ada pula yang menafsirkan dengan, “Menerangkan hakikat yang sebenarnya menggunakan lafaz yang baik, jelas dan menunjukkan kepada maksud,” hal ini menghendaki manusia untuk tunduk dan menerima dengan rasa suka dan gembira. Adapun orang yang menghadapi nikmat yang besar ini dengan menolak atau kafir kepadanya, maka ia tergolong orang-orang yang mendustakan lagi sesat, di mana akan datang kepada mereka waktu yang ketika itu mereka berangan-angan seandainya mereka termasuk orang-orang Islam atau orang-orang yang tunduk dan menerimanya ketika di dunia.
[3] Bisa juga diartikan sering.
[4] Pada hari kiamat, ketika mereka menyaksikan keadaan mereka dan keadaan kaum muslimin, atau ketika datang awal-awal akhirat, dan pengantar kepada kematian.
[5] Oleh karena itu, janganlah tertipu karena penundaan Allah terhadap mereka, karena hal itu memang Sunnah-Nya yang biasa dilakukan-Nya terhadap orang-orang yang mendustakan.
[6] Kapan dibinasakannya.
[7] Yakni kaum kafir Mekah kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
[8] Kata-kata ini diucapkan oleh orang-orang kafir Mekah kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai ejekan, seakan-akan mereka berkata, “Kamu kira kami akan mengikutimu dan meninggalkan apa yang kami dapatkan dari nenek moyang kami hanya karena ucapanmu.”
[9] Untuk menjadi saksi terhadap kebenaranmu.
[10] Dalam perkataanmu bahwa engkau seorang nabi dan bahwa Al Qur’an berasal dari sisi Allah Subhaanahu wa Ta'aala. Ucapan mereka sungguh keji, dan mengandung kezaliman dan kebodohan. Mengandung kezaliman adalah karena beraninya mereka terhadap Allah Tuhan mereka dan menyusahkan diri dengan meminta ayat tertentu, padahal ayat-ayat yang menunjukkan kebenaran Beliau sangat banyak. Adapun mengandung kebodohan adalah karena mereka tidak mengertia hal yang bermaslahat bagi mereka, mereka tidak tahu bahwa jika para malaikat turun, maka mereka turun membawa azab, dan apabila sudah turun, mereka tidak akan diberi tangguh.
[11] Ketika turun malaikat membawa azab.
[12] Cukuplah sebenarnya bukti kerasulan Beliau dengan diturunkan Al Qur’anul Karim dan dijaga-Nya dari perubahan, penyelewengan, penambahan dan pengurangan.
[13] Baik ketika diturunkan maupun setelah diturunkan. Ketika diturunkan adalah dengan dijauhkan dari setan yang terkutuk dan setelah diturukan adalah dengan disimpan dalam hati Rasul-Nya dan hati sebagian umatnya, demikian juga dengan dijaga lafaznya dari perubahan, penambahan dan pengurangan serta dijaga maknanya dari penyelewengan. Oleh karena itu, tidak ada seorang pun yang hendak menyelewengkannya kecuali Allah mengadakan orang yang menerangkan kebenaran. Ayat ini memberikan jaminan terhadap kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya.
[14] Ayat ini merupakan hiburan bagi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
[15] Mengajak mereka kepada kebenaran dan kepada petunjuk.
[16] Bisa juga diartikan, kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
[17] Maksud sunnatullah di sini adalah membinasakan orang-orang yang mendustakan rasul.
[18] Yakni meskipun datang kepada mereka ayat yang besar, mereka tidak akan beriman juga bahkan akan mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang disihir. Oleh karena itu, mereka tidak bisa lagi diharapkan untuk beriman.
Web ini luar biasa menjadi referensi umat islam, dengan terbuka karena ini adalah ibadah yang sangat baik. Sukses untuk http://www.tafsir.web.id/2013/03/tafsir-al-hijr-ayat-1-15.html semoga berkembang terus sehingga selalu menjadi acuan umat Islam.
BalasHapusBermanfaat sekali, terima kasih
BalasHapus