Jumat, 15 Maret 2013

Tafsir Al Humazah

Surah Al Humazah (Pengumpat)

Surah ke-104. 9 ayat. Makkiyyah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Ayat 1-9: Celaan kepada orang yang menggunjing orang lain sebagaimana tercelanya orang yang menimbun hartanya sehingga tidak berinfak, dan akibat yang akan mereka peroleh.

وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ (١) الَّذِي جَمَعَ مَالا وَعَدَّدَهُ (٢) يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ (٣) كَلا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ (٤) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ (٥) نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ (٦) الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الأفْئِدَةِ (٧) إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ (٨) فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ (٩

Terjemah Surat Al Humazah Ayat 1-9

1. Celakalah[1] bagi setiap pengumpat dan pencela[2],

2. yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya[3],

3. dia (manusia) mengira[4] bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya[5],

4. Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Huthamah[6].

5. Dan tahukah kamu apakah (neraka) Huthamah itu?[7]

6. (Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan[8],

7. yang (membakar tembus) sampai ke hati[9].

8. Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka,

9. (sedang mereka diikat) pada tiang-tiang yang panjang[10].


[1] Kata ‘wail’ merupakan kata siksaan, ancaman dan kerasnya azab, atau sebuah lembah di neraka Jahannam.

[2] Menurut penyusun tafsir Al Jalaalain, ayat ini turun berkenaan dengan orang-orang yang sering menggunjing Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan kaum mukmin, seperti Umayyah bin Khalaf, Walid bin Mughirah dan lain-lain, wallahu a’lam.

Humazah artinya yang mencela manusia dengan isyarat dan perbuatannya, sedangkan lumazah adalah yang mencela dengan ucapannya. Di antara sifat para pengumpat (penggunjing) lagi pencela adalah seperti yang disebutkan dalam ayat selanjutnya, yaitu tidak ada maksud selain mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya, tidak suka berinfak di jalur-jalur kebaikan, menyambung tali silaturrahim, dan sebagainya.

[3] Maksudnya mengumpulkan dan menghitung-hitung harta yang membuatnya menjadi kikir dan tidak mau menginfakkannya di jalan Allah.

[4] Karena kebodohannya.

[5] Yakni membuatnya kekal dan tidak mati. Oleh karena itulah, usaha kerasnya hanya untuk mengembangkan hartanya yang ia kira dapat memanjangkan umurnya. Ia tidak menyadari, bahwa kebakhilan dapat mengurangi umur dan merobohkan tempat tinggalnya, sedangkan kebaikan dapat menambah umur.

[6] Disebut ‘Huthamah’ karena ia memecahkan segala sesuatu yang dilempar ke dalamnya.

[7] Kalimat ini untuk memperbesar perkaranya.

[8] Yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.

[9] Sehingga rasa sakitnya demikian pedih.

[10] Bisa juga diartikan ‘dalam tiang-tiang yang panjang’ yakni tiang-tiang di balik pintu yang panjang, agar mereka tidak bisa keluar darinya. Kita berlindung kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala dari neraka dan meminta kepada-Nya ampunan dan ‘afiyah (penjagaan).

Selesai tafsir surah Al Humazah dengan pertolongan Allah, taufiq-Nya dan kemudahan-Nya, wal hamdulillahi Rabbil ‘aalamiin.

2 komentar: